Minggu, 14 Februari 2016

Pendakian gunung Guntur

   
Sudah beberapa bulan belakangan, gua ama dua orang temen gua ngerencanain buat ngadain jalan-jalan. Banyak tempat yang menjadi tujuan, ke pantai, puncak, kota2, dan masih banyak lagi, tapi akhirnya terpilihlah tempat tujuannya. Yaitu naik gunung, hohohoho.  Gua yang memiliki jiwa petualang, setuju banget sama rencana temen gua ini. Gunung yang kita tuju adalah gunung Guntur.
 
 Gunung Guntur merupakan gunung yang terletak di Garut, jawa Barat. Gunung ini tergolong gunung yang pendek, yang hanya meiliki ketinggian 2.249 mdpl. Walaupun pendek, gunung ini memiliki trek yang cukup sulit, yaitu berpasir dan terjal, mirip seperti gunung semeru.

Hari jumat malam taggal 8 mei 2015 berangkat lah gua ama temen-temen gua. Ini merupakan pertama kalinya gua naek gunung. Dengan carrier butut punya abang gua yang ga ada busanya, dan dengan beberapa peralatan yang nyewa di toko outdoor. Gua pun siap menaklukan gunung Guntur.

Pukul 21.00 Berangkat dari terminal kampung Rambutan naik bis Kurnia Bakti tujuan garut. Kami  turun di pom bensin dekat gunung guntur sekitar pukul 01.00, di pom bensin tersebut terdapat bale-bale tempat beristirahat, kami pun ngopi dan bersantai sejenak sembari menunggu para pendaki lainnya datang. Tak lama berselang, tiba lah para calon pendaki yang baru turun dari bis, kami pun bersama para pendaki lainnya menyarter mobil untuk transportasi menuju Pos pendakian yang merupakan rumah pak RW setempat.

pos pendakian, jam 02.30 pagi hari

     Sesampainya di pos, kami pun tidur di mushola menunggu pagi datang. Ketika adzan berkumandang, kami pun sholat berjamaah, dan melakukan packing kembali sebelum mulai menanjak. Untuk menaiki gunung Guntur dikenakan biaya retribusi Rp. 5.000 atau mungkin seikhlasnya (gua lupa :P). setelah melakukan registrasi kami bertiga pun mulai melakukan perjalanan. Perjalan ini melewati rumah-rumah warga dan area bekas pertambangan pasir.

Perjalanan awal, melewati beberapa rumah warga

     Setelah beberapa jam berjalan, rasa lelah mulai menerpa, maklumlah baru pertama kali berjalan jauh sambil membawa carrier yang super berat. Haha. Tibalah kami di hutan di kaki gunung, disini perjalanan terasa menyenangkan, melihat rimbunnya pepohonan, dan suara riuk sungai mengalir membuat pikiran menjadi segar. Sampai titik ini perjalanan masih belum menyiksa.

sumber air satu-satunya
hutan
     Penyiksaan dimulai ketika kami mulai melewati setengah perjalanan menuju puncak. Jalan mulai terjal, dan tidak adanya pohon, serta panasnya terik matahari membuat kami cepat lelah. Jam 1 siang kami pun memutuskan untuk beristirahat, makan siang dan sholat zuhur diatas batu besar yang cukup datar. Setelah cukup lama beristirahat, kami pun melanjutkan perjalanan. Semakin menanjak, treknya semakin curam. Jalan berpasir, berkerikil dan terjal, menjadikan perjalanan semakin menyiksa. Ditempat ini dibutuhkan konsentrasi dan fokus yang tinggi agar tidak terpleset karena trek berpasir yang licin. 
gersang bro
treknya






udah mau sampe, makin banyak batu
     Setelah beberapa kali (serig banget) beristirahat, akhirnya kami sampai juga di puncak 1 sekitar jam 5 sore. Normalnya sih pendakian sampai puncak sekitar 4-5 jam. Tapi karena temen gua yang gembul minta istirahat mulu, makanya kami baru sampai puncak sekitar 8 jam perjalanan. Rasa lelah terbayarkan ketika menikmati suasana yang sejuk diatas puncak, kami pun mendirikan tenda disini. Banyak sekali pendaki di hari weekend, sehingga begitu banyak tenda-tenda yang didirikan, dan terlihat seperti pasar malam dadakan. Sayangnya, kabut tebal menyelimuti puncak, sehingga pemandangan sunset pun tidak dapat terlihat. Begitu banyak kabut, sehingga udara menjadi sangat dingin, membuat kami menjadi lapar, kami pun makan malam, lalu tidur dengan nyenyak. Di gunung Guntur terdapat 4 puncak, yang jarak nya tidak begitu jauh dari puncak 1.
kabut
     Sinar mentari pagi membangunkan tidur nyenyak kami, setelah solat subuh, gua ama temen gua mencoba menanjak ke puncak 2. Sedangkan temen gua yang gembul udah nyerah untuk kembali menanjak, dan memilih menjaga tenda. Tak terlihat pemandangan dari puncak 2 karena begitu banyaknya kabut yang menyelimuti puncak. Kami berdua pun memutuskan untuk turun menuju tenda kembali. Sekitar jam 7 pagi kabut mulai menghilang, pemandangan indah pun mulai terlihat. Kami pun duduk manis di pinggiran puncak sambil menatap indahnya alam ciptaan Tuhan, tidak lupa mengambil beberapa foto untuk kenang-kenangan.

kabut pagi hari
Puncak 2 berkabut
kabut mulai hilang
View dari puncak 1
     Jam 9 pagi kami pun packing untuk pulang. Jalan pulang pun juga sulit, dan harus extra hati-hati, karena trek berpasir yang licin, serta jalan yang curam. Temen gua yang gembul pun menjadi korban ganasnya gunung guntur. Ia terpleset jatuh, dan menggelinding beberapa meter. Beruntung hanya lecet sedikit di bagian kaki, kami pun melanjutkan perjalanan. Di trek ini pun banyak batu-batu besar yang rawan jatuh. Gua pun hampir jadi korban, ada batu yang berelinding dari atas ke arah gua. kurang lebih berat batu tersebut sekitar 10kg. pastinya kalo kena kepala bakal bikin geger otak. Huft. Beruntung temen-temen gua serta beberapa pendaki di belakang gua meneriaki dan membaritahukan gua. Sehingga gua dapat menghindarinya.
terjalnya trek
     Trek berpasir serta turunan yang terjal, membuat perjalanan turun lebih mudah dilakukan dengan merosot menggunakan sandal, tapi siap2 aja sendalnya bakal habis. Hehehe. Trek yang gersang serta panasnya matahari membuat para pendaki mudah haus, dan kehabisan stok air. kami yang masih memiliki stok air pun berbagi air dengan mereka. Sekitar jam 3 sore kami pun sampai di pos awal pendaftaran. Ternyata ada beberapa pendaki yang kehilangan carrier mereka. Memang sering terjadi kemalingan di gunung Guntur ini. Untuk itu para pendaki diharapkan berhati-hati dan jangan pernah meninggalkan tenda tanpa ada yang menjaga.
merosot biar keren :D
     Untuk pulang pun kami harus kembali menyewa mobil sampai ke terminal Guntur, dari terminal kami naik bis kurnia bakti sampai kampung rambutan. Alhamdulillah semua selamat sampai tujuan, tidak ada yang kurang suatu apapun. :D
Tips untuk pendaki yang ingin menaiki gunung Guntur:
1.   Membawa banyak stok air, karena sumber air hanya terletak di bawah saja, setelah melewati hutan akan melewati trek yang gersang.
2.       Jangan meninggalkan barang-barang tanpa pengawasan, rawan kemalingan.
3.       Siapkan fisik, karena gunung Guntur memiliki trek yang terjal, sangat menguras tenaga.
4.       Jangan buang sampah sembarangan.

Perkiraan biaya yang dikeluarkan:
Naik bis Jakarta – Garut Rp. 52.000/orang, Pulang Pergi      = Rp. 104.000
Nyarter mobil Rp. 20.000/orang, Pulang pergi                       = Rp. 40.000
Bekal, logistic, P3K, dll / orang                                              = Rp. 80.000
Biaya retribusi                                                                         =Rp. 5.000    +
Total                                                                                   
                                                                                                 = Rp. 229.000
     Belum termasuk sewa alat-alat outdoor. Biaya diatas hanya untuk gambaran saja, dan pastinya akan berubah-ubah.

Sekian postingan gua kali ini, semoga bermanfaat.
Wassalam.


1 komentar: